Tips Agar Permintaan Maaf terlihat Tulus

Seharmonis apa pun hubungan Anda dengan pasangan, suatu ketika pasti akan terjadi perdebatan maupun adu argumen yang tak tertahankan. Agar dapat berbaikan, salah satu pihak harus mengalah. Lebih baik lagi apabila yang mengalah ini mau mengakui kesalahannya dengan tulus, bukannya malah memancing kemarahan dan pertengkaran lainnya.

Maaf Tulus

Menurut Laurie Puhn, pengacara dan mediator untuk masalah pernikahan sekaligus penulis buku Fight Less, Love More: 5-Minute Conversations to Change Your Relationship Without Blowing Up or Giving In, sebagian pasangan sulit mengutarakan permintaan maaf yang tulus. Padahal, di dalam hati kecilnya mereka sangat menyesal. Untuk itu, ia menganjurkan anda menguasai 4 tips berikut ini, agar pertengkaran dapat diselesaikan tanpa harus menciptakan masalah yang lainnya.


1. Beri Kesan Kesalahan anda Lebih Besar daripada yang dilakukan Penjahat manapun

Hindari meminta maaf disertai pembelaan diri yang menyatakan bahwa yang anda perbuat itu sebenarnya bukan masalah besar. Atau mengatakan bahwa anda tidak bermaksud melakukannya serta menambahkan pernyataan bahwa pasangan saja yang bersikap berlebihan. Ini hanya akan memancing argumentasi selanjutnya, bukannya penyelesaian masalah. Lebih baik, cukup katakan bahwa anda sadar telah melakukan kesalahan besar. Atau menyatakan bahwa seharusnya anda tidak melakukan hal itu.


2. Sertai Permintaan Maaf dengan Alasan mengapa anda bisa berbuat Salah

Jika anda hanya berkata, “Maaf ya, aku lupa kita sudah janji mau nonton”, kalimat ini kesannya menggantung dan bisa membuka ruang untuk insiden saling menyalahkan berikutnya. Sebaiknya kalau anda benar-benar ingin minta maaf, jelaskanlah alasan anda. Kenapa anda sampai lupa janji mau nonton dengan pasangan, misalnya karena anda sudah terlanjur pergi bersama teman dan tidak bisa pulang begitu saja.


3. Hindari menambahkan Kata “tapi” setelah Meminta Maaf

Kata yang satu ini dapat menghancurkan seluruh kalimat tulus yang sebelumnya anda ucapkan. Sebab, kata “tapi” menyiratkan bahwa anda sebenarnya tidak merasa sebegitu bersalahnya dan menganggap pasangan juga memiliki kesalahan yang sama beratnya.


4. Berikan Kata Maaf, bukan Hadiah

Tidak ada yang dapat menggantikan kata-kata tulus dalam meminta maaf. Tidak ada gunanya merayu pasangan dengan membelikan benda kesayangannya. Bahkan tak jarang barang pemberian anda ini dianggap sebagai tanda bahwa anda tidak paham dimana letak kesalahan, yang penting minta maaf dan selesai. Jika memang anda ingin memberi hadiah, lakukanlah nanti setelah perdamaian telah tercipta. Ini akan lebih dihargai oleh pasangan.


Semoga Bermanfaat!
Share on Google Plus

About Michael Vahlepi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 Komentar:

Posting Komentar

Syarat & Ketentuan dalam Berkomentar:

- Dilarang Berkata Kasar ataupun Bersifat Rasis
- Dilarang Berkomentar diluar dari Isi Artikel yang di Baca
- Dilarang Berkomentar yang Bersifat PROMOSI
- Dilarang Menyertakan LINK AKTIF pada Komentar